Meningkatkan Limitasi Pada PHP Configuration Plesk Sesuai Kebutuhan Theme Dan Plugins

Saat web berbasis wordpress terus berkembang dengan menambah beberapa fungsi kemampuan dari standardnya seperti ecommerce, crowdfunding dan seterusnya tentu akan membutuhkan konsumsi sumber daya lebih banyak lagi seiring dengan peningkatan kemampuannya tersebut.

Keluhan terhadap response website terasa lambat akan dirasakan. Loading halaman akan sedikit menjadi lebih lama sampai halaman dapat ditampilkan penuh. Seolah-olah ada proses dibelakangnya yang belum selesai diproses.

Untuk itu, ada baiknya melakukan pengecekan informasi Minimal Resources Requirement terlebih dahulu baik pada Theme maupun Plugin-plugin sebelum digunakan untuk mencegah kekurangan sumber daya yang digunakan.

Sebagai contoh Theme Astra, membutuhkan minimal sumber daya:

memory_limit = 512M
max_execution_time = 900
max_input_time = 900
post_max_size = 256M
upload_max_filesize = 720M

Lihat dokumentasinya di https://wpastra.com/docs/modify-your-php-configuration/

Langkah berikut ini bisa diikuti untuk melakukan perubahan konfigurasi PHP untuk meningkatkan limitasi standard bawaan hosting:

1. Login ke Plesk Hosting Panel.

2. Pada sidebar menu Websites & Domains pilih tab Dashboard, kemudian klik PHP seperti tampak pada gambar di bawah.

3. Modifikasi nilai pada memory_limit, max_execution_time, max_inputtime, post_max_size, upload_max_filesize sesuai nilai yang dibutuhkan, sebagai contah dalam hal ini adalah Minimal Resource Requirements WP Astra.

4. Klik APPLY lalu OK untuk menyimpan perubahan konfigurasi PHP.

Tidak sulit untuk dilakukan sendiri bukan? Periksa dan rajinlah membaca halaman dokumentasi dan changelogs Theme maupun Plugins yang digunakan untuk mendapatkan update informasi agar kesesuaian pada konfigurasi PHP tepat.

Mengoneksikan Gmail ke NINEcloud Storage

NINEcloud Storage secara default memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan solusi pengelolaan file sharing dan data sesuai kebutuhan. Namun lebih dari itu, juga menawarkan keuntungan berupa integrasi dan sinkronisasi Gmail dengan NINEcloud Storage sehingga menjadi lebih efisien.

Integrasi dan sinkronisasi ini memudahkan pengelolaan Gmail di dalam NINEcloud Storage tanpa memerlukan perangkat lunak tambahan.

untuk melakukan integrasi dan sinkronisasi Gmail ke NINEcloud Storage ikuti langkah berikut:

1 . Login akun Gmail yang akan diintegrasikan ke NINEcloud Storage.

Buat Password Aplikasi sebagai pengganti Password normal IMAP dan SMTP dengan klik link :

https://myaccount.google.com/apppasswords

Isi nama App Name sesuai keinginan lalu Create.

2. Copy App Password dan tekan Done.

3. Login NINEcloud Storage untuk mengoneksikan Gmail dengan memilih icon Gmail pada Navbar. Lalu pilih tab Manual.

4. Pada IMAP Setting isi data sebagai berikut:

  • IMAP Host = imap.gmail.com
  • IMAP Security = SSL/TLS
  • IMAP Port = 993
  • IMAP User = alamatemailanda@gmail.com
  • IMAP Password = Isi dengan App Password yang sebelumnya dibuat pada langkah nomor 2

5. Pada SMTP Setting sesuaikan dengan data berikut:

  • SMTP Host = smtp.gmail.com
  • SMTP Security = STARTTLS
  • SMTP Port = 587
  • SMTP User = alamatemailanda@gmail.com
  • SMTP Password = Isi dengan App Password yang sebelumnya dibuat pada langkah nomor 2

6. Tekan tombol Connect untuk menyelesaikan intergrasi Gmail ke NINEcloud Storage.

Mudah bukan? Dengan mengikuti langkah-langkah di atas akan mengatasi gagal koneksi ke akun Gmail dan menyelesaikan masalah autentikasi 2 faktor (2FA).

Backup Web Secara Periodik di Plesk NINEcloud

Melakukan backup web secara periodik akan membantu mendapatkan salinan data asli terupdate saat dibutuhkan karena beberapa sebab, diantaranya file rusak ataupun hilang. Hasil backup data web dapat menjamin ketersediaan data dan mengembalikan seluruh akses yang diperlukan dengan mudah.

Pada Plesk Panel terdapat dua metode storing data yang dapat digunakan untuk melakukan backup. Menggunakan Server Storage dan Remote Storage ke Google Drive. keduanya dapat diaktifkan bersamaan.

Server Storage

Berikut cara mengaktifkan backup menggunakan Server Storage:

1. Login Plesk Panel dengan mengakses URL https://domainkamu.com:8443 atau URL Host.

2. Pada sidebar menu Website & Domains pilih Backup & Restore yang selanjutnya akan dibawa kehalaman Bakup Manager.

3. Pilih Schedule, pada Scheduled Backup Settings tetapkan jadwal backup yang diinginkan. Opsi mingguan menjadi pilihan tepat jika kapasitas hosting yang dimiliki tidak besar, lalu SAVE.

Remote Storage

Opsi Remote Storage ke Google Drive menjadi pencadangan kedua di luar hosting, untuk mengaktifkannya ikuti langkah berikut:

1. Masuk Google menggunakan akun Google (Gmail) yang akan dipergunakan sebagai backup.

2. Pastikan Anda masih berada dihalaman Backup Manager, lalu pilih menu Remote Storage Settings.

3. Pada Remote Storage Settings pilih Google Drive Backup. Selanjutnya Anda bisa melakukan SAVE dengan memilih Personal drive (My Drive) pada opsi Your Google Drive type seperti tampak pada Screenshot di Bawah.

4. Pilih akun Google yang digunakan untuk memberikan akses Plesk Remote Backup, lalu berikan akses dengan klik Allow.

5. Konfirmasi pengirim data dengan klik link tautan yang muncul untuk menyelesaikan pemberian hak akses ke Google Drive.

6. Isi nama directory pada kolom path yang diinginkan, yang nantinya akan Anda akses lokasi directorynya di Google Drive dimana backup disimpan. Defaultnya “My Plesk/ninecloud.id” lalu klik OK.

Selain backup terjadwal, Anda juga masih tetap dapat melakukan backup secara manual sesuai kondisi tertentu yang dibutuhkan pada menu Backup Manager, baik untuk Server Storage maupun Remote Storage.

Pastikan untuk melakukan pengelolaan backup web secara mandiri, NINEcloud tidak menjamin ketersediaan backup data secara realtime sesuai kondisi terkini karena kami hanya menyediakan data berdasarkan backup mingguan.

Cara Menggunakan WireGuard VPN di Windows 10

Bermaksud ingin mengamankan transfer data dan menyembunyikan alamat IP origin ke server tujuan agar cepat dengan menggunakan VPN berbasis enkripsi AES-256 seperti OpenVPN justru malah mengalami perlambatan koneksi internet (bottleneck) tentu malah menghambat perkerjaan bukan?

Dalam VPN, kecepatan proses encryption dan decryption, serta tingkat keamanan yang disediakan oleh encryption, sebagian besar ditentukan oleh protokol VPN yang digunakan itu sendiri.

WireGuard menggunakan Encryption ChaCha20. ChaCha20 bekerja dengan Key Cryptography yang lebih pendek daripada AES-256 dan berjalan di dalam kernel Linux tanpa beralih ke Kernel Storage dan Userspace, memungkinkan encryption dan decryption yang lebih cepat dan lebih ringan.

Dan perlu untuk diketahui, VPN pasti memperlambat koneksi Anda, karena adanya langkah ekstra yang disisipkan ke dalam perjalanan data antara perangkat klien dan internet. Namun, dengan WireGuard, pengurangan kecepatan itu akan sangat kecil sehingga Anda sendiri hampir tidak menyadarinya.

Untuk dapat menggunakan WireGuard VPN di Windows 10 ikuti langkah berikut :

1. Pastikan Anda telah menerima file config yang terkirim ke alamat email sebagaimana tampak pada gambar di bawah.

2. Download installer dan lakukan instalasi WireGuard di personal komputer anda, ikuti sesuai petunjuk sampai dengan instalasi selesai dilakukan.

Berikut kami sertakan link download resmi untuk WireGuard installernya : https://download.wireguard.com/windows-client/

3. Import file konfigurasi setelah instalasi selesai.

– Buka aplikasi WireGuard.

– Klik kanan pada ikon WireGuard di system tray (tray notifikasi Windows) dan pilih “Import tunnel(s) from file…”

– Pilih file konfigurasi WireGuard yang Anda simpan di local komputer dan import.

4. Mengoneksikan WireGurad VPN

– Setelah mengimpor konfigurasi, Anda akan melihat profil VPN yang baru saja ditambahkan dalam daftar tunnels. Dalam profil VPN contoh di atas adalah tester.

– Klik Activate pada profil VPN tersebut untuk menghubungkan ke VPN. Biasanya, ikon WireGuard di system tray akan berubah warna (hijau) ketika Wireguard terhubung.

Mudah bukan? menggunakan Protocol WireGuard akan membuat VPN jadi opsi pilihan yang menarik untuk banyak orang. Dengan WireGuard, banyak pengguna internet memperoleh keuntungan dimana sebelum kemunculannya telah terbenam dibenak pengguna bahwa VPN memperlambat koneksi, tetapi dengan kecepatan luar biasa dan keringanan dari WireGuard kini bisa mengubahnya.

Cara Menggunakan L2TP/IPsec VPN di Windows 10

Protokol L2TP/IPsec merupakan kombinasi protokol PPTP dengan protokol VPN yang dikembangkan oleh Cisco. Dengan kombinasi tersebut, sudah pasti proses enkripsi data yang berjalan pada protokol VPN L2TP lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan protokol VPN PPTP.

Selain mengamankan data dan privasi pengguna, protokol L2TP/IPsec juga memiliki keuntungan lain yaitu kecepatan yang cukup tinggi. Sedangkan dari segi penggunaan, protokol ini tidak begitu sulit untuk digunakan. Karena penggunaannya hampir sama dengan penggunaan protokol PPTP, hanya ada IPsec Shared Key yang harus kita masukan pada perangkat kita jika ingin melakukan koneksi.

Untuk menggunakan protokol L2TP (Layer 2 Tunneling Protocol) VPN di Windows, ikuti langkah-langkah berikut :

1. Buka Pengaturan VPN :

   – Klik kanan pada ikon “Wireless/Network”, selanjutnya pilih Network and Internet settings.

   – Klik VPN pada halaman yang terbuka.

2. Tambahkan VPN Baru :

   – Di bagian atas jendela Pengaturan VPN, klik opsi “Add a VPN connection“.

3. Isi Detail Koneksi VPN :

   – Pilih tipe VPN sebagai “L2TP/IPsec with pre-shared key“.

   – Berikan nama koneksi VPN (misalnya, “My L2TP VPN”).

   – Pada bagian “Server name or address“, masukkan alamat server VPN (IPv4).

   – Pada bagian “Pre-shared key“, masukkan PSK Key (Lihat informasi akun Anda di Client Area).

   – Pilih tipe “User name and password” untuk metode otentikasi.

   – Masukkan nama pengguna dan kata sandi Anda.

   – Aktifkan opsi “Remember my sign-in info” jika Anda ingin komputer menyimpan informasi ini untuk koneksi selanjutnya.

4. Konfigurasi Opsi Lain (Opsional) :

   – Anda juga bisa mengklik “Advanced options” untuk mengatur beberapa opsi tambahan seperti penggunaan enkripsi, penanganan jaringan lokal, dan lain-lain.

5. Simpan Koneksi :

   – Setelah mengisi semua detail, klik tombol “Save” untuk menyimpan pengaturan koneksi VPN.

6. Hubungkan ke VPN :

   – Setelah pengaturan tersimpan, Anda akan melihat koneksi VPN yang baru saja dibuat dalam daftar koneksi yang ada di pengaturan VPN.

   – Klik pada koneksi VPN tersebut dan kemudian klik tombol “Connect” untuk menghubungkan.

7. Otentikasi dan Koneksi :

   – Anda akan diminta untuk memasukkan nama pengguna dan kata sandi yang telah Anda berikan sebelumnya.

   – Setelah otentikasi berhasil, komputer Anda akan terhubung ke server VPN.

8. Hentikan Koneksi VPN :

   – Untuk menghentikan koneksi VPN, buka kembali pengaturan VPN dan klik tombol “Disconnect” pada koneksi yang sedang aktif.

Selamat mencoba menggunakan L2TP VPN di Windows. Pastikan cek informasi akun VPN Anda dengan benar sebelum mengatur koneksi ini. Jika Anda mengalami masalah, silahkan hubungi kami melalui Open Ticket ataupun Live Chat.